Mulai baca ini buku yang dari kapan tahun di pinjami mbak, buku 500an halaman ini akhirnya aku tamatkan dalam sebulan. Tepatnya selesai bulan Agustus lalu, tapi nulisnya baru sekarang. Karena apa? karena sedang sibuk.
*sibuk menata hati kkkkk
Pertama ngeliat buku tebel-tebel gini pasti males buat bacanya, tos sama. Aku pun begitu, makanya ku geletakin bertahun-tahun, dan baru tahun ini akhirnya aku buka dan baca. Lembar pertama kedua ketiga lho kok bahasanya enak, ngalir dan nggak kerasa udah ke lembar-lembar selanjutnya.
Aku tipe yang tidak berpatokan harus siapa penulisnya, yang terpenting bahasanya enak ngalir sesuai dengan seleraku, mau itu buku setebal apa akan aku baca.
Setiap penulis mempunyai gaya penulisan tersendiri begitu juga pembaca mempunyai daya imajinasi dan interpretasi sendiri. Kalau pembaca sudah nyaman mau selesainya ratusan purnama juga akan dibaca. #me
oke, kembali ke buku
Sampai di bab 3 dan seperti biasa, aku kan tim pencari fakta detektif rasa penasaran, googlinglah pulau bungin sumbawa, dan tahukah sodara? memang itu pulau nyata benar adanya sesuai yang digambarkan dalam cerita, bagi yang nggak percaya cari aja sendiri atau datengin tempatnya.. whehheeeehe
Lalu coba googling tempat yang disebut di bab-bab lainnya juga beneran ada. Menarik!!
Entah penulis pernah menjejakkan kakinya di tempat tersebut atau risetnya yang top, mendetail segitunya buat penggambaran tempat di sebuah novel.
Banyak kalimat ataupun paragraf yang mengena di hati. Bagus! sampe-sampe halamannya aku tandai. iya aku TANDAI. ini penampakannya :
salah satunya di bab 30, tentang memeluk semua rasa sakit.
Aku tak akan menceritakan isi bukunya, supaya kalian baca sendiri.
Sangat direkomendasikan.
KEREN!!
bukunya ya, bukan KAMU .
Cukup sekian.
bye.